Kawasan Taman Wisata Alam Teluk Yotefa memberikan kesan
eksotis kepada tiap wisatawan asing maupun lokal yang datang berwisata ke kota
Jayapura. Kawasan Wisata Teluk Yotefa letaknya kurang lebih 3 KM dari pusat
kota Jayapura. Penetapannya sebagai kawasan Taman Wisata Alam (TWA) adalah
berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.372 / kpts / Um / 1976. Secara astronomi
terletak pada 140 °2’02” - 140°2’35” BT dan 02°1’36” - 02°1’56” LS, secara
geografis bagian utara : Kecamatan Jayapura, bagian selatan : Kecamatan
Abepura, bagian timur : Laut Pasifik dan bagian barat : Kecamatan Abepura, yang
memiliki luasan 1.650 Ha.
“Potensi TWA Teluk
Yotefa membutuhkan perhatian penuh pemerintah”, hal ini diungkapkan oleh
Musa Amsor, salah satu masyarakat yang mendiami di daerah sekitar TWA Teluk
Yotefa, Pada kawasan TWA ini menurut Musa Amos banyak terdapat berbagai jenis
kayu. Antara lain gaharu, kayu besi (merbau) yang terdapat dipinggiran pantai
dan daerah gunung, pohon matoa (Pometia
coreacea), jenis tanaman angrek, dan mangrove. Namun, dengan melihat perkembangan
pembangunan yang membutuhkan lahan untuk pembangunan wilayah, adanya masyarakat
yang berkebun dengan berpindah-pindah dan masalah hak ulayat tanah. Masalah
seperti ini mengakibatkan keberadaan ekosistem TWA tersebut terganggu. Melihat
kondisi ini Musa Amsor menyarankan kepada pemerintah daerah agar lebih fokus
dalam memberikan perhatian seperti sosialisasi, pendampingan dan sebagainya. “Harapan saya supaya TWA Teluk Yotefa dikelola
dengan baik agar tidak lagi ditebang sembarang oleh masyarakat yang tidak
bertanggung jawab”, lanjut bapak Musa Amsor.
Perlu diakui bahwa taman wisata Teluk
Yotefa memiliki keindahan alam menakjubkan. Seperti habitat mangrove berjejer
rapi sepanjang semenanjung Tanjung Kaswari.
Disamping keindahan alam yang sangat mempesona, kawasan ini berada pada dataran
rendah Skyline terdiri dari vegetasi dari jenis intsia sp, pometia sp, calophyllum sp, ficus sp, pandanus spp,
pohon pinang, tumbuhan perdu serta beberapa jenis paku-pakuan, jenis-jenis palem dan jenis-jenis anggrek seperti dendrobium sp, gramathophyllum papuanum,
paphiopedilum sp, bulbophyllum sp dan lain-lain.
Potensi Wisata Alam yang perlu mendapat
perhatian, dikembangkan dan lebih ditata lalu dipromosikan, antara lain :
Wisata pantai Hamadi, Wisata pantai Marine, Wisata Pantai Tanjung Kaswari,
Wisata Pulau Metu Debi, Wisata Gunung Mer, Wisata Tanjung Resuk, Wisata Tanjung
Vim, Wisata Religious di Pulau Ismokh, Yasuk dan Nampto, Wisata Hutan Bakau,
Wisata Pemancingan Abe pantai, Wisata Situs Tugu Peringatan Pendaratan Tentara
Jepang, Wisata Kebudayaan Masyarakat, Wisata Pendidikan ke Hutan Dataran
Rendah, Potensi Wisata Penangkaran Buaya, Potensi Wisata ke Vihara, Wisata ke
Pura, dan Pengusahaan Jasa Cinderamata/Souvenir. Dengan banyaknya tempat wisata
tersebut adalah merupakan peluang terbesar bagi Pendapatan Asli Daereh (PAD)
bagi pemerintah Kota Jayapura.
“Saya
sangat tertarik dengan berbagai tempat wisata yang ada pada TWA Teluk Yotefa
seperti objek wisata pantai hamadi..waahh udaranya sejuk sekali dibanding
Jakarta yang udaranya tercemar” ujar Baim Bima Rosady, salah seorang
pengunjung Pantai Hamadi. mahasiswa STMIK Amicom Jakarta yang sedang berlibur
bersama rekannya di Pantai Hamadi “Menurut pandangan saya TWA Teluk Yotefa
mempunyai ciri khas tersendiri, hutannya indah, gunungnya serba hijau, sangat
berpotensi untuk dijadikan tempat wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara”,
imbuh Mahasiswa STMIK Jakarta yang kala itu datang bersama rekannya
memanfaatkan liburan di Jayapura. “Mungkin
yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengelola taman wisata alam tersebut
menjadi objek wisata sebagus mungkin. Semuanya dapat berjalan lancar jika ada
kerjasama dari setiap instansi terkait, saya yakin setiap orang yang tinggal di
kota Jayapura pasti menginginkan seperti yang saya pikirkan”, demikian
pendapat Baim ketika ditanya apa saran bagi pengembangan objek wisata Yotefa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar